GETUK BAKAR DAN OJEK DAHAK DALAM PENANGGULANGAN TBC DI WILAYAH KARANGTENGAH

Hi.. sahabat JEMPOL

Puskesmas Karangtengah mempunyai Inovasi terbaru yaitu "GETUK BAKAR"....

GETUK BAKAR yaitu Gerakan Ketuk pintu bagi Karangtengah merupakan salah satu inovasi dari implementasi TOSS TBC ( Temukan, Obati Sampai Sembuh Tuberkulosis ) yang merupakan penemuan kasus secara aktif dan massif  untuk memberantas tuberculosis dengan cara mengetuk pintu  di wilayah Karangtengah untuk memberikan penyuluhan tentang penyakit TBC, selain penyuluhan  gerakan ketuk pintu ini  bertujuan untuk merujuk setiap orang yang mengalami gejala penyakit tuberculosis agar mendapat perawatan di puskesmas.

Gerakan Ketuk pintu dilakukan oleh tenaga kesehatan dan kader tersebut  bertujuan agar penderita TBC berobat dengan benar dan teratur serta mencegah terjadi kuman kebal terhadap obat  ( TB MDR ) karena bila ini terjadi  biaya pengobatan semakin besar dan kemungkinan untuk sembuh semakin kecil. Gejala lanjutan yang dialami oleh penderitanya biasanya makin buruk dan mengancam jiwa.

Selain GETUK BAKAR di Puskesmas Karangtengah ada inovasi lain dalam menanggulangi TUberkulosis yaitu  OJEK DAHAK yang merupakan layanan antar dahak ke Puskesmas.

Ojek Dahak dilakukan oleh kader yang aktif guna menemukan terduga TBC dan mengambil sampel dahaknya untuk diantar  ke Puskesmas.

 

Adapun ciri-ciri TBC yaitu penderita mengalami batuk lebih dari dua minggu, batuk berdahak, batuk darah, nafsu makan berkurang  hingga penurunan berat badan  secara drastis dan berkeringat pada malam hari tanpa melakukan aktivitas.

Penyakit TBC bisa disembuhkan dengan pengobatan yang teratur  dan didukung dengan gizi yang baik serta gaya hidup yang sehat.

Guna memasifkan Gerakan Ketuk pintu dan ojek dahak  dalam rangka mencegah Tuberkulosis, Puskesmas Karangtengah telah membentuk kader TB yang akan bergerak di lapangan mengawal upaya pemberantasan TBC.

Penyakit TBC harus diberantas dengan cara segera menemukan penderitanya, mengobati sampai sembuh dan melindungi masyarakat dari penularannya, melalui gizi seimbang, PHBS, ventilasi udara serta cahaya yang baik di rumah maupun tempat kerja.